Siapa tidak kenal dengan Oki Setiana Dewi? Aktres dari Indonesia ini meledak naik namanya ekoran wataknya sebagai Anna Althafunnisa dalam filem mega, Ketika Cinta Bertasbih.Peribadinya yang berjilbab dan sederhana baik di dalam dan di luar filem menambat hati ramai wanita untuk menjadi muslimah sepertinya.Namun,untuk sampai di tahap kerjayanya sekarang,banyak onak duri telah ditempuhinya.Semua itu dinukilkan Oki dalam sebuah buku bertajuk ''Catatan Hati Oki Setiana Dewi''.
Oki pada asalnya tidak bertudung malah masa kecilnya dia sudah pun merasai dunia gemerlapan seorang artis.Sejak kecil,Oki sudah bergelar model malah pengacara di beberapa majlis hiburan sekitar Batam di kepulauan Riau,tempat asalnya.Namun,Oki juga merupakan seorang pelajar yang pintar,kehidupan artisnya sedikit pun tidak menjejaskan pelajarannya.Menginjak usia 16 tahun,iaitu ketika di SMA,Oki nekad berhijrah ke Jakarta seorang diri demi mengejar impiannnya mahu menjadi artis dan pada masa yang sama meneruskan persekolahan SMA nya di sana.
Permulaan ketika baru tinggal di Jakarta membuatkan Oki mengharungi hidupnya dengan penuh kepayahan.Oki yang belum berjilbab ketika itu kaget sebentar apabila melihat sekolah barunya itu dipenuhi pelajar-pelajar yang berpakaian seperti pelajar pesantren@sekolah agama.Walau bagaimanapun,Oki begitu bersungguh mengejar impiannya menjadi artis dengan menghadiri berpuluh-puluh uji bakat di merata syarikat produksi dan hasilnya dia terpilih membawakan beberapa watak dalam sinetron dan membintangi iklan.
Hidayah Allah mula menyapa apabila ibunya diserang sejenis penyakit kulit yang sangat kronik membuatkan Oki bernazar dan berniat untuk berjilbab dan mula mendekatkan diri kepada Allah.Dunia hiburan yang selama ini dipujanya ditinggalkan begitu sahaja dan saat namanya sedang naik,ujian Allah datang apabila menjadi rebutan para produser malah disuruh menanggalkan jilbabnya.Oki berjaya menepis dugaan itu lantas belajar semula ilmu agama dan giat belajar ilmu akademik sehingga diterima sebagai mahasiswa jurusan Sastera Belanda di Universiti Indonesia.
''Terkadang ada perasaan iri dan sedih yang menyelinap masuk di hatiku ketika kutemukan teman-teman yang sedari kecilnya memang sudah berjilbab di pesantren.Mereka memiliki akhlak yang baik di mataku.Aku merasa terlambat karena baru memulai mendekatiNya...''
''Namun seorang teman mengatakan, yang membuat tersadar betapa hidayah Allah itu sangatlah berharga, ''Kalau mereka lebih paham agama,itu hal yang biasa karena mereka tumbuh di lingkungan kondusif.Justru kalau mereka tak baik, itu yang patut dipertanyakan.Sementara kamu adalah orang yang luar biasa dan bahkan bisa lebih hebat dari mereka,karena semangatmu untuk menemukan Allah di tengah lingkungan yang tidak kondusif ini''